Senin 12 Oct 2015 18:17 WIB

Luhut: Tahun Depan Pesawat Water Bombing Harus Bisa Beroperasi

Rep: C07/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial 2015 di Jakarta, Rabu (16/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial 2015 di Jakarta, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana pesawat water bombing yang akan dibeli harus melalui persetujuan DPR dan Kemenkeu terlebih dahulu.

"Pokonya tahun depan harus operasional," katanya di Kantor Kemenkopolhukam, Senin (12/10).

Selain membeli pesawat water bombing, pemerintah melalui BNPB juga sudah menyiapkan cairan kimia untuk membuat hujan buatan. Adapula, sambung Luhut, cairan kimia yang merupakan bantuan dari negeri sakura, Jepang.

"Dan sepertinya kelihatan hasilnya," ucapnya.

Saat ditanyakan apakah pemerintah tidak mampu mengatasi kabut asap, Luhut pun langsung menampiknya. Menurutnya, pemerintah sebenarnya mampu, hanya saja di kondisi badai el nino saat ini membutuhkan percepatan agar Karhutla tidak terus menyebar sedemikian parah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan tahun depan berencana membeli pesawat waterbombing. Presiden mengungkapkan anggarannya masih akan dibahas dengan DPR. Terkait penanganan kabut asap, Joko Widodo menargetkan dapat diatasi dalam waktu dua pekan.

Presiden juga mengungkapkan lamanya penanganan bencana kabut asap ini karena keluasan (lahan yang terbakar) lebih besar dan panas El Nino yang lebih kering.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement