REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan jurnalis yang tergabung dalam aksi #JunalisLawanAsap menggelar aksi dan penggalangan dana di Bundaran HI, Ahad (11/10). Berparkaian serba hitam para jurnalis ini menyuarakan protes ketika pemberitaan direspon lambat oleh pemerintah.
Puluhan jurnalis ini berjajar di Bundaran HI sembari membawa spanduk wujud protes terhadap respon pemerintah yang lambat. Berbagai spanduk bertuliskan desakan terhadap pemerintah agar bekerka secara tepat dan cepat membentang meramaikan Car Free Day.
Riman Wahyudi selaku kordinator aksi mengatakan aksi jurnalis ini merupakan wujud nyata dan aksi langsung dalam merespon kepungan bencana asap di Kalimantan dan Sumatera. Wahyudi menilai, selain dalam bentuk pemberitaan, jurnalis yang memang bersentuhan langsung dengan warga perlu melakukan aksi langsung.
Aksi yang sudah digagas sejak tiga bulan lalu ini selain menyuarakan aspirasi juga menggalang dana dari para jurnalis dan warga untuk membantu para korban asap di Sumatera dan Kalimantan.
"Kita galang dana juga, nantinya akan ada bantuan masker dan tabung oksigen untuk kita kerahkan ke Sumatera dan Kalimatan. Aksi ini juga mendesak pemerintah agar segera melakukan pemulihan secara tepat dan cepat agar masalah asap di sana segera tertangani," ujar Wahyudi saat ditemui Republika.co.id, Ahad (11/10).
Jurnalis yang mengikuti aksi ini berasal dari berbagai media. Media besar seperti Republika, Tempo, Jawa Pos, Kompas, Elshinta, Rakyat Merdeka, Media Indonesia, Metro TV, dan TV One ikut berpartisipasi dalam aksi ini.
Para jurnalis memakai pakaian hitam dengan perangkat aksi. Ada beberapa jurnalis yang mengenakan masker dan mencoret baju yang mereka kenakan dengan tulisan mendesak pemerintah segera menangani asap.
Donasi yang terkumpul pada pagi ini akan langsung diberikan kepada korban dengan bentuk barang dan uang tunai. Warga Car Free Day yang juga turut ikut dalam aksi ini terlihat antusias dan ikut menyumbangkan sejumlah uang untuk korban asap.