Sabtu 10 Oct 2015 01:22 WIB

Ini Alasan Penumpang tak Perlu Marah-marah Kalau Gagal Terbang

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pesawat Lion Air.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pesawat Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Lion Air JT773 rute Makassar-Jakarta yang terbang sekitar pukul 06.30 WITA mengalami kendala teknis. Pesawat yang sudah terbang selama 1,5 jam itu kembali lagi ke Bandara Sultan Hassanudin Makassar, padahal seharusnya pesawat itu mendarat di Jakarta.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, langkah Lion Air kembali lagi ke Bandara Sultan Hassanudin Makassar itu sudah tepat. "Pilotnya harus diapresiasi karena mengutamakan keselamatan para penumpang," katanya, Jumat, (9/10).

Dalam dunia penerbangan, ujar dia, nomor 1 keselamatan, nomor 2 keselamatan, nomor 3 keselamatan. Baru nomor  4 ketepatan waktu dan kenyamanan.

"Makanya penumpang kalau ada insiden gagal terbang karena mesin mengalami masalah seharusnya tak perlu marah-marah. Penumpang harus diedukasi kalau keselamatan jauh lebih penting daripada ketepatan waktu," ujar Alvin.

Sebenarnya, terang dia, kalau pesawat itu gagal mendarat ke tempat tujuan maskapai itu mengalami kerugian luar biasa sebab pesawat harusnya bisa terbang ke enam rute jadi tak bisa mengangkut penumpang lagi. Jadi sebenarnya yang rugi bukan hanya penumpang saja.

"Makanya penumpang perlu memahami kalau pesawat kadang tidak jadi terbang ke tempat tujuan demi keselamatan penumpang. Ini penting dipahami," ujar Alvin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement