REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejak Kamis (8/10) pagi tadi, Kali Bekasi mengalami pencemaran. Dampak air Kali Bekasi yang hitam pekat bercampur busa putih ini pun membuat PDAM Tirta Patriot, pemasok air bersih milik Pemerintah Kota Bekasi menghentikan sementara proses penyulingan air.
Kabag Produksi PDAM Tirta Patriot, Farid Ilham mengatakan bahwa, air Kali Bekasi yang tercemar itu setelah diuji lab diketahui mengandung limbah zat besi dan mangan, sehingga pihaknya sempat menghentikan proses penyulingan selama 1 jam.
"Saat diketahui air Kali Bekasi hitam pekat, langsung kita lakukan uji lab, dan kita hentikan sementara. Setelah kita tunggu 1 jam dari hasil uji lab kita nyatakan bisa dilanjutkan sehingga sudah tidak ada masalah," jelasnya saat ditemui Republika di lokasi penyaringan air di PDAM Tirta Patriot, Jalan Raya Perjuangan No.99, Bekasi Utara, Kamis (8/10).
Meski ada penghentian produksi selama 1 jam, kata Farid, namun pelayanan air bersih kepada masyarakat tetap tercover dengan stok yang dimiliki.
"Jenis limbah yang terdapat di kali Bekasi sehingga sempat menghentikan produksi antara lain, limbah jenis Mangan yang memiliki kandungan 1,042miligram, Nitrit 0,178 miligram, Nitrat 29,6 miligram, Amonia 1,04 miligram, Zat Besi 3,74 miligram dan Copper 2,82 miligram. Untuk itu kita lakukan pengecekan terus menerus satu jam sekali," jelasnya.
Berdasarkan acuan dari standar peraturan menteri kesehatan (Permenkes), Farid menuturkan, apabila limbah yang tercampur hingga 4 miligram maka harus menghentikan total pengolahan. Namun, sejauh ini limbah yang tercampur tidak sampai 4 miligram, dan setelah melewati berbagai tahapan pengolahan, air kembali sesuai standar Permenkes maka tidak dilakukan penghentian.
"Tahapannya, air dari saluran sekunder disedot dilanjutkan ke Instalasi pengolahan air, selanjutnya masuk ke flokulasi dan terakhir melalui filter/penyaringan. Itu adalah tahapan untuk menentukan air bersih sehingga dapat disalurkan dan layak konsumsi," tuturnya.
Untuk sementara ini, kata Farid, di PDAM Tirta Patriot masih memiliki 2.500 kubik stok air bersih yang tersedia. Lantaran pengolahan sedang terganggu, pihaknya sedang melakukan manajemen air penyaluran kepada pelanggan diperkecil.
"Kita lakukan penyaluran sedikit mengecil, supaya stok air yang ada bisa mencukupi untuk pelanggan, jadi meskipun air yg disalurkan kecil kita mengupayakan kebutuhan masyarakat terlayani untuk air bersih dengan merata," tukasnya.