Kamis 08 Oct 2015 18:54 WIB

Meski Asap Kian Pekat, Pemkot Padang Belum Liburkan Sekolah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah siswa SD terpaksa mengenakan masker di dalam kelas saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7).  (Antara/FB Anggoro)
Sejumlah siswa SD terpaksa mengenakan masker di dalam kelas saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7). (Antara/FB Anggoro)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kiriman kabut asap dari provinsi tetangga di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) semakin pekat. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang belum mengambil keputusan meliburkan sekolah-sekolah di daerah tersebut. Pemkot Padang, masih mengevalusi hasil pengukuran kualitas udara di Kota Padang setiap hari. "Sekarang masih evaluasi setiap hari," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah di Padang, Kamis (8/10).

Menurutnya, apabila berdasarkan hasil kajian dan pengukuran kualitas udara yang dilakukan Bapedalda setempat masih memungkinkan untuk siswa belajar, maka Pemkot Padang belum akan memutuskan meliburkan sekolah. Untuk melindung para pelajar dari serangan ISPA, ia mengatakan ada beberapa usulan. Usulan itu antara lain meliburkan siswa, mengurangi jam belajar siswa dan ketiga menggeser jadwal masuk siswa.

Dia mengatakan, beberapa ide itu akan dilihat dan dikondisikan. Karena saat pagi, kabut asap lebih tinggi dan siangnya menurun. Selain itu, Pemkot Padang telah meminta sekolah-sekolah melalui Dinas Pendidikan setempat untuk mengurangi sejumlah aktivitas di luar ruangan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra mengatakan, Kota Padang belum perlu meliburkan sekolah-sekolah akibat paparan kabut asap kiriman. Sebab, yang terpenting bukan mengurangi jam belajar siswa namun, mengantisipasi ISPA yang mungkin menyerang pelajar di Kota Padang.

"Saya rasa belum perlu pengurangan jam belajar. Makanya kenapa kita menggalakkan pakai masker, kecuali parah betul," kata Wahyu menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement