Kamis 08 Oct 2015 17:56 WIB

Jarak pandang di Bandara Minangkabau 1.100 Meter

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah pesawat menembus kabut asap saat akan mendarat di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (19/9). (Antara/Septianda Perdana)
Sebuah pesawat menembus kabut asap saat akan mendarat di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (19/9). (Antara/Septianda Perdana)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat mulai terbatas. Hal tersebut dikarenakan, kabut asap yang menyelimuti Provinsi Sumbar semakin pekat. Kabut asap ini, diduga kiriman dari provinsi tetangga yang mengalami kebakaran lahan dan hutan.

"Pagi tadi jarak pandang di kawasan bandara, sekira 1.100 hingga 1.300 meter," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Imam Samiaji di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (8/10).

Menurutnya, kabut asap yang menyelimuti hampir seluruh daerah di Sumatra Barat ini, berasal dari selatan Sumatera. Sebab, ia menjelaskan, pegerakan angin, yaitu dari tenggara-selatan menuju barat laut.

Sementara itu, Manager Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Alzog Pendra Budhi menuturkan, kendati jarak pandang di BIM terbatas, namun lalu lintas penerbangan masih lancar. "Memang beberapa hari terakhir asap semakin menebal," ujar Alzog.

Ia mengakui dalam beberapa pekan, jarak pandang di BIM mengalami penurunan, dari 3.000 sampai 4.000 meter menjadi 1.800 sampai 1.500 meter. Sebelum jarak pandang di bawah 1.000 meter, ia mengatakan operasional di BIM masih memenuhi persyaratan untuk terbang atau mendarat.

Namun, ia melanjutkan, keputusan untuk mendarat atau menerbangkan pesawat tetap berada di bawah pilot off comment. Sebab, menurutnya, pilot yang mengetahui lebih pasti seperti apa kondisi yang akan dihadapi dalam kepungan kabut asap.

Untuk pendaratan, Alzog mengatakan, pilot dapat memutuskan mendarat apabila melihat landasan. Namun, jika pilot tidak melihat landasan, maka akan diambil keputusan terbang ke tempat lain, atau memutar beberapa saat di atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement