REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabut asap akibat kebakaran hutan di sejumlah titik kian parah saja. Presiden Indonesia, Joko Widodo meminta bantuan Singapura, Rusia, Malaysia, dan Jepang untuk menangani masalah kebakaran lahan gambut, Kamis (8/10). Kebakaran telah menyebabkan asap meliputi sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Malaysia, Singapura hingga Thailand.
"Kami berharap ini bisa mempercepat proses, karena api di lahan gambut ini berbeda dari kebakaran hutan biasa," kata Joko dalam pernyataan di situs Kepresidenan. Sebelumnya, Indonesia mendapat kritikan tajam terkait penanganan bencana asap dari negara-negara tetangga, termasuk dalam negeri.
Pada Rabu, Indonesia menerima bantuan dari Singapura dan Rusia untuk menangani bencana asap. Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan dalam akun Facebook-nya, bahwa ia telah berdiskusi dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi yang mengindikasikan akan menerima tawaran Singapura.
"Bagus agar negara-negara kita bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya," kata dia, dikutip Strait Times.
Singapura telah menawarkan bantuan dari tim penanggulangan api Singapore Civil Defense Force (SCDF), termasuk penggunaan pesawat C-130 untuk membuat hujan buatan. Sementara Rusia telah menawarkan bantuan pesawat Beriev Be-200 yang bisa membawa 37.200 kg air untuk mengguyur titik panas. Sebelumnya, Thailand juga meminta agar semua negara terlibat untuk bekerja sama menangani bencana ini.