Kamis 08 Oct 2015 02:05 WIB

Indonesia Berposisi Kuat Kerja Sama dengan Jerman

Gedung LIPI
Foto: Antara
Gedung LIPI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia memiliki posisi yang kuat dalam kerja sama bidang teknologi dan sains dengan Jerman karena kekayaan alam yang dimiliki Indonesia,kata Kepala Laboratorium Entomologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah.

"Posisi kekayaan Indonesia menjadi aspek 'bargaining' yang kuat dalam kerja sama dengan Jerman karena material yang kita miliki berguna sebagai bahan penelitian," kata Rosichon di Jakarta, Rabu (8/10).

Rosichon mengatakan kerja sama dalam bidang teknologi dan sains dengan Jerman yang sudah dibangun sejak lama ini didorong oleh faktor keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

Keanekaragaman hayati yang berupa segala jenis makhluk hidup seperti serangga, mamalia dan tumbuhan menjadi bahan material para peneliti untuk menemukan obat-obatan dari alam.

"Mereka (peneliti Jerman) memang memiliki teknologi dan dana, namun kita memiliki material. Tidak mungkin penelitian dilakukan tanpa ada bahannya," kata Rosichon.

Saat ini, Indonesia-Jerman dalam proses menggarap delapan proyek kerja sama bilateral berbasis bioteknologi atau teknologi yang menggunakan sistem biologi dan semua makhluk hidup untuk bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Salah satu dari delapan proyek yang dikembangkan adalah di bidang kesehatan, yakni riset penemuan senyawa atau biota aktif dari tumbuhan, hewan dan mikroba untuk mengatasi infeksi baik yang terjadi di Indonesia maupun Jerman.

Kerja sama ilmiah antara Indonesia dan Jerman sudah dimulai sejak 1960-an kemudian pada 12 tahun terakhir, penelitian lanskap Indonesia, seperti keanekaragaman hayati, kelautan, dan pemanfaatan obat dari bahan alam mulai dilakukan.

Berbagai kesepakatan pun sudah dibuat oleh kedua negara guna membentengi keuntungan tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dan investor Jerman, tetapi Indonesia juga mendapatkan keuntungan dan terutama hak paten bersama dari hasil penelitian tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement