Rabu 07 Oct 2015 17:57 WIB
Aviastar Hilang

Korban Aviastar: Ini Kejutan untuk Ayah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ilham
Tim gabungan Basarnas melakukan proses evakuasi korban pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM di Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (5/10).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Tim gabungan Basarnas melakukan proses evakuasi korban pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM di Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- ‎Kecelakaan pesawat twiin otter milik maskapai Aviastar meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Kebahagian yang ingin diberikan setiap korban kepada keluarga mereka terenggut pasca kejadian ini.

‎Hal ini dirasakan keluarga Riza Arman. Riza yang terbang bersama Lisa Felintin (istri) dan Sakhi Abqori (anak) awalnya hendak ke Makassar untuk memberikan kejutan kepada sang ayah. Bahkan, dia sempat menyampaikan kepada sang ibu, Nurgaya, agar tidak memberitahukan kedatangannya ke Makassar kepada sang ayah.

Riza ingin memberikan kejutan untuk sang ayah, Iskandar Basuni, karena Riza dan keluarga tidak sempat berkumpul saat Idul Fitri. Padahal, keempat anak lain bisa berkumpul bersama keluarga.

"‎Sehari sebelum berangkat, Riza menelepon ibu dan bilang akan pulang. Namun ibu diminta tidak memberitahukan kepulangannya kepada ayah, untuk memberika kejutan," ungkap Firson Arya Iskandar, Rabu (7/10).

Namun rencana untuk memberikan kejutan, gagal di tengah jalan. ‎Meski dirahasiakan, Iskandar tetap saja tahu bahwa Riza dan keluarga akan pulang ke Makassar. Iskandar pun lantas menanyakan rencana kepulangan Riza, dan bersedia menjemputnya di bandara.

Tepat sebelum kedatangan Riza dan keluarga, Iskandar telah datang di Bandara Sultan Hasanuddin. Namun setelah menunggu sampai waktu kedatangan sekitar pukul 15.30, pesawat yang ditumpangi Riza beserta keluarga tak kunjung datang. "Bapak langsung bertanya ke petugas bandara, namun dibilang bahwa pesawat Aviastar delay," ungkap Firson.

Firson menceritakan, mendengar infomasi dari pihak bandara, Iskandar langsung berinisitif untuk menghubungi Riza, namun tidak bisa dihubungi. Melihat hal tersebut, Iskandar menghubungi Firson dan meminta doa agar Riza selamat diperjalanan, karena masih belum tiba sampai waktu kedatangan yang dijadwalkan.

"‎Sekitar pukul 17.00, ayah menelepon saya lagi meminta doa untuk Riza. Ini sebelum ada pemberitaan mengenai pesawat Aviastar hilang kontak. Enggak lama, baru ada pemberitaan di media," papar Firson.

Riza Arman (30), merupakan pegawai bandara di Andi Jemma, Masamba. Dia bekerja sebagai teknisi listrik sejak 2014. Riza tinggal di Masamba bersama istri dan anaknya. Mereka bertiga meninggal setelah menjadi korban pesawat Aviastar yang jatuh di Dusun Ulu Salu, Desa Gamaru, Kab. Luwu, Jumat (2/10).

Sejauh ini, pihak Biddokes dari Tim Ante Mortem Polda Sulselbar baru bisa melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap Riza. Sementara Liza (istri) dan Sakhi (anak) masih belum teridentifikasi. Oleh keluarga, Riza beserta Lisa dan Sakhi akan dimakamkan di pemakanan Sudiang, Makassar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement