REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyatakan sikapnya tidak berafiliasi politik pada pasangan calon bupati mana pun dalam pilkada Kabupaten Sukabumi. Organisasi tersebut hanya akan mengawal jalannya proses demokrasi agar berjalan lancar dan melahirkan pemimpin yang amanah.
“GP Ansor Sukabumi pada pilkada tidak berafiliasi politik kepada pasangan calon manapun dan sikap ini menjadi insruksi kepada seluruh kepengurusan,’’ terang Ketua Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Sukabumi Fahmi Firmansyah, Rabu (7/10).
Hal ini telah disampaikan kepada pimpinan anak cabang (PAC) dan pimpinan ranting (PR) yang tersebar di 47 Kecamatan dan 386 Desa di Kabupaten Sukabumi. Namun, lanjut Fahmi, secara individu-individu kader GP Ansor yang sudah memiliki pilihan politik mempunyai hak individu sebagai warga negara Indonesia.
Selain itu, GP Ansor, lanjut Fahmi, meminta kepada aparatur penyelenggara pemilukada dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk bekerja secara profesional.
Dalam artian tidak melakukan kecurangan-kecurangan dan penyalahgunaan wewenang yang akan mencederai hak demokrasi warga Sukabumi.
“Jika dalam perjalanannya ada kecurangan, maka GP Ansor akan menjadi garda terdepan untuk mengusut tuntas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi,’’ cetus dia.
Pilkada Sukabumi diikuti tiga pasangan calon, yakni Totong Suparman-MA Murthado Tafrihan (PKS-Hanura), Marwan Hamami-Adjo Sardjono (Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP, dan PKB), dan Akhmad Jajuli-Iman Adinugraha (PDIP, PAN, dan Nasdem).