REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pelaku pembunuhan anak perempuan dalam kardus yang belum terungkap membuat kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinan Andi Lolo menyarankan cara pengungkapan yang lain.
“Jika barang bukti dan saksi minim, maka penyidik bisa melakukan sistem profiling. Caranya, dengan membuat atau mendalami profil korbannya kemudian ditelusuri dengan siapa saja korban berinteraksi setiap harinya. Dimana saja lingkungan yang dia kenal. Kemudian digabungkan semuanya menjadi satu. Dengan cara ini bisa mengarah ke siapa pelakunya," kata Andi, Selasa (6/10).
Jika dengan prosedur biasanya dilakukan dengan sistem ensesing. Yaitu, dengan mendalami lokasi. Kemudian ditanya kepada lingkungan sekitar apakah pernah melihat korban sebelumnya atau tidak. "Prosesnya bisa dilakukan bersamaan baik itu profiling atau ensesing," ungkapnya.
Ketika saksi telah dimintai keterangannya namun ada yang dirasa janggal maka hal itu patut untuk dicurigai.
"Yang harus dilihat juga adalah konsistensi keterangan saksi. Kalau ada keterangan pertama dan keterangan selanjutnya tidak sama maka bisa didalami lagi," katanya.
Jika dugaannya mengarah ke kasus pedofil, maka pelaku diduga adalah tunggal. "Kalau pedofil kan biasanya menutup dirinya agar tidak ketahuan jadi dia bergerak sendiri," jelasnya.