Rabu 07 Oct 2015 10:08 WIB

Ini Hasil Tes Dua Jamaah Haji Terduga Mers

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan Bandara Soekarno Hatta melakukan simulasi kesiapsiagaan dan penatalaksanaan MERS-CoV di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (3/7).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas kesehatan Bandara Soekarno Hatta melakukan simulasi kesiapsiagaan dan penatalaksanaan MERS-CoV di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (3/7).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua jamaah haji asal Jabar yang di duga Mers Middle East respiratory syndrome (MERS), setelah di cek darah ternyata negatif. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Alma Lucyati, dua jamaah haji yang salah satunya berasal dari Garut saat pulang suhu badannya tinggi.

Sehingga, langsung dilakukan pengecekan darah. MERS sendiri adalah penyakit pernafasan yang disebabkan sebuah virus korona. "Satu dari Garut dan satu lagi lupa tapi negatif setelah dikroscek dua-duanya negatif," ujar Alma kepada wartawan, Rabu (7/10).

Ia menambahkan setelah diperiksa ternyata jamaah haji tersebut panas hanya karena mengalami kelelahan. Mereka juga, tak makan dan minum. "Makanya tes Mers hasil labnya negatif," katanya.

Menurut Alma, sebagai bentuk antisipasi sekarang sebelum turun pesawat semua jamaah haji sudah di pantau suhu tubuhnya. Jadi, begitu turun dari pesawat sudah ketahuan jamaah yang suhu badannya tinggi. "Jadi, karena sudah tahu panas tim medis langsung mengambil darah," katanya.

Kalau sudah negatif, kata dia, berarti Jabar aman dari Mers. Di setiap penerbangan, Dinkes Jabar sudah menyiapkan petugas kesehatan. Karena, setiap kloter terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat.

Terkait adanya himbauan isolasi rumah bagi jamaah haji yang sakit sepulang dari Mekah, Alma mengatakan, himbauan itu ada agar jamaah yang sakit tak menularkan ke yang lain. Jadi, virusnya jangan kemana-mana walaupun hanya batuk pilek panas.

"Jangan kemana-mana dulu. nanti takutnya menularkan, istirahat dulu sembuh dulu baru beraktivitas yang lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement