Selasa 06 Oct 2015 19:40 WIB

Kebakaran Lereng Merbabu Rusak Vegetasi Hutan Lindung

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Merbabu
Foto: efenerr.wordpress.com
Gunung Merbabu

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kebakaran yang terjadi di lereng gunung Merbabu dalam beberapa hari terakhir terus mengakibatkan kerusakan vegetasi pinus di kawasan hutan lindung itu. Sejauh ini, berapa luas area hutan lindung tanaman pinus yang terbakar belum dirilis oleh pihak Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb).

 

Proses pemadaman api yang membakar vegetasi, hingga Selasa (6/10) sore terus diupayakan oleh tim gabungan di area yang terbakar. Tim gabungan ini terdiri atas petugas TNGMb, TNI, Polri, SAR, Relawan Taman Wisata Kopeng dan Masyarakat peduli Api (MPA) Getasan.

 

Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Agus Surolawe mengatakan, saat kobaran api yang membakar lereng gunung Merbabu di wilayah Kecamatan Getasan berangsur berkurang. Namun tim gabungan tetap berkonsentrasi pada sisa api dan bara yang dimungkinkan masih dapat memantik munculnya kobaran api di area hutan lindung. Seperti batang pohon yang terbakar masih menyisakan bara api. “Tim berupaya memastikan bara api ini benar- benar padam,” tegasnya.

 

Hingga pukul 15.00 WIB, Agus mengatakan, upaya pemadaman ini masih teus dilakukan di lokasi hutan lindung yang masuk wilayah Desa Tajuk dan Desa Sokowolu. Sejumlah titik api masih tampak di sejumlah wilayah desa lain yang ada di lereng gunung Merbabu ini. Seperti di Desa Tekelan, Batur dan Desa Cuntel.

 

Upaya pemadaman dilakukan dengan cara tradisional, yakni dengan cara gepyok, cangkul, sabit dan alat tradisional lainnya. Ia juga mengakui, keterbatasan peralatan ini juga menjadi kendala upaya pemadaman api di lereng gunung Merbabu. Apalagi medannya juga sulit terjangkau.

 

Selain itu, para relawan yang melakukan pemadaman api juga hanya mengenakan alas kaki seadanya. Sehingga sangat berbahaya jika menjangkau kawasan sabana yang masih terbakar. “Barangkali ini bisa menjadi perhatian para pemangku kebijakan agar ke depan persoalan minimnya peralatan ini dapat diantisipasi,” tegasnya.

 

Seperti diketahui, api yang membakar lereng gunung Merbabu mulai menjalar ke hutan di wilayah Kabupaten Semarang sejak Ahad (4/10) siang.

Cuaca yang cukup panas dan angin kencang menyebabkan titik api meluas hingga membakat vegetasi pinus di kawasan hutan lindung TNGMb, di wilayah kabupaten Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement