Senin 05 Oct 2015 11:18 WIB

Jokowi: TNI Lahir dari Rakyat, Jangan Sakiti Hati Rakyat

Defile prajurit TNI dalam gradi bersih perayaan HUT TNI ke-70 di Pantai Indah Kiat, Sabtu (3/10).
Defile prajurit TNI dalam gradi bersih perayaan HUT TNI ke-70 di Pantai Indah Kiat, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dari rahim rakyat. Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat, tidak boleh melupakan rakyat, tidak boleh menyakiti hati rakyat.

“TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara,” kata Presiden Jokowi dalam amanatnya pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 TNI, yang berlangsung di Dermaga Indah Kiat, Kabupaten Cilegon, Banten, Senin (5/10).

Hanya bersama-sama rakyat, Presiden Jokowi meyakini, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Presiden Jokowi yang datang ke acara HUT ke-50 TNI didampingi Ibu Negara Iriana menegaskan, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagi tentara pejuang. Maka, TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

“Dengan semangat juang, TNI harus mampu menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI harus mampu menghadapi para penjarah sumberdaya laut dan perikanan kita. TNI harus mampu menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan kita,” tegas Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement