Ahad 04 Oct 2015 19:41 WIB

Destinasi Wisata Panjat Tebing Gunung Parang Terbakar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: EPA/Nuno Andre Ferreira
Kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Destinasi wisata Gunung Parang yang ada di Desa Cihuni, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat terbakar hebat. Kebakaran hutan di gunung yang sering jadi lokasi panjat tebing itu, terjadi sejak Sabtu sore (3/10). Akan tetapi, sampai saat ini api yang membakar hutan di wilayah itu masih belum padam.

Wakapolres Purwakarta Kompol Indra Gunawan mengatakan, hutan yang terbakar diperkirakan mencapai dua hektare. Akibat kebakaran tersebut, area panjat tebing ditutup untuk sementara waktu. Sebab kebakaran melingkari jalur panjat tebing.

"Gunung Parang saat ini tertutup bagi wisatawan," ujar Indra, kepada Republika, Ahad (4/10).

Menurutnya, saat ini tim dari Damkar, kepolisian, SAR, dan masyarakat bahu-membahu memadamkan api. Akan tetapi, karena terkendala tiupan angin yang cukup besar, api jadi sulit dipadamkan. Apalagi rerumputan di wilayah tersebut sangat kering. Sehingga sangat mudah terbakar api.

Masyarakat di sekitar lokasi juga mulai panik. Mereka khawatir api yang membakar hutan akan menyambar pemukiman. Area panjat tebing batu andesit itu memang memiliki jarak yang tidak terlampau jauh dari pemukiman.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan sudah mengirimkan laporan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kabarnya, Ahad sore ini Kementerian LH dan Kehutanan akan mengirimkan helikopter pemadam kebakaran hutan langsung ke Gunung Parang.

"Helikopter itu akan bertolak dari Halim Perdanakusumah. Karena itu, warga jangan panik sebab, kami sedang berupaya untuk memadamkan api," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement