REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Tim pasangan calon (paslon) Arsid-Elvier Ariadiannie dan Ikhsan Modjo-Li Claudia menduga ada kejanggalan dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Tangsel.
Menurut mereka, ada dugaan mobilisasi massa secara sistematis dalam penetapan DPT Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Salah satu anggota tim sukses pasangan Arsid-Elvier, Drajad Sumarsono mengatakan, jumlah DPT yang ditetapkan pada Selasa (2/10) masih mengundang pertanyaan. Sebab, berdasarkan penghitungan pihaknya, DPT Kota Tangsel tidak mencapai 913.437 pemilih.
"Dari DPS ganda dan tak sempurna temuan kami sebesar 91.915 pemilih, ditambah DPS ganda temuan Panwaslu sebanyak 9.113 pemilih dan temuan tim paslon nomor urut satu, maka jika dikurangkan dengan DPS hasil DPT hanya sekitar 750.000 pemilih saja," jelas Drajad kepada Republika.co.id, Sabtu (3/10).
Dengan demikian, pihaknya mempertanyakan status sekitar 180.000 pemilih. Pihaknya khawatir ada peluang pemanfaatan jumlah DPT yang belum jelas tersebut.
"Sebab, masih ada temuan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu kependudukan yang kosong. Kalau NKK kosong, lantas dia warga mana? " lanjutnya.
Dua jenis temuan itu didapati di tujuh kecamatan Kota Tangsel. Hal itulah yang semakin memperkuat dugaan adanya pemilih yang bukan warga Tangsel, tetapi belum tersaring sepenuhnya. Pada Jumat lalu, sampel NKK kosong juga sudah dicek langsung dalam rapat pleno penentuan DPT. Dari pantauan, ada tiga NKK yang statusnya masih belum teridentifikasi alias kosong.
Senada dengan Drajad, Sekretaris Tim Pemenangan paslon Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, Djoko Prasetyo pun menyatakan dugaan serupa. Pihaknya telah menemukan 70.097 DPS ganda.
"Yang menjadi bahan verifikasi DPS sebelum menjadi DPT adalah data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Tangsel. Dalam peraturan, sebelum verifikasi data harus lengkap baik NIK dan NKKnya,”papar Djoko.
Djoko menambahkan, dari tujuh kecamatan, ditemukan kasus ketiadaan NIK dan NKK. Pihaknya menduga hal tersebut bisa menjadi celah bagi pemilih ‘siluman’ saat 9 Desember nanti.
Sementara itu, perwakilan tim sukses paslon Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, Sukarya menyatakan perbedaan pendapat dalam DPT hanya berakar pada perbedaan persepsi. Menurutnya, DPT yang ditetapkan pada Jumat kemarin sudah proporsional.
"Sudah tidak ada masalah. Kalau soal NIK dan NKK hanya beda pemahaman saja. Kalau sudah ada NIK ya NKK tidak perlu menjadi soal, " tuturnya singkat.
Sebelumnya, tim paslon Arsid-Elvier dan Ikhsan Modjo-Li Claudia belum sepakat dengan penetapan DPT. Meski begitu, DPT Pilkada Tangsel resmi ditetapkan pada Jumat. Jumlah seluruh DPT sebanyak 913.437 pemilih. DPT berasal dari 54 kelurahan di tujuh kecamatan Kota Tangsel. Dipastikan ada 2.245 TPS saat hari H pemilihan.