Kamis 01 Oct 2015 16:23 WIB

Banyak Warga NU Jadi Korban Kasus PKI di Madiun

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Diorama jenderal TNI AD yang dibunuh PKI di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Diorama jenderal TNI AD yang dibunuh PKI di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini ada tuntutan agar pemerintah meminta maaf pada keluarga eks PKI. Menanggapi hal itu, Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda NU Susianah Affandy mengatakan, ia juga berpikir sekaligus bertanya-tanya kepada siapa seharusnya pemerintah meminta maaf.

"Apa minta maaf sama keluarga eks PKI? Lalu bagaimana dengan perasaan keluarga korban pemberontakan PKI?" ujarnya, Kamis, (1/10).

Harus diketahui, PKI melakukan pemberontakan tidak hanya tahun 1965. PKI juga melakukan pemberontakan kepada NKRI pada tahun 1948. Korban pemberontakan PKI Madiun pada 1948 banyak dari keluarga NU. "Keluarga korban sampai kini masih trauma, bahkan kalau boleh dendam ya dendam," jelasnya.

Susianah mengaku mendengar cerita langsung bagaimana traumanya almarhum Mahsusoh Tosari Wijaya melihat kakeknya disiksa PKI dan dimasukkan ke dalam sumur hidup-hidup di Madiun. Jadi menurutnya tak perlu meminta maaf pada PKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement