Kamis 01 Oct 2015 13:56 WIB

'Pancasila Sudah tak Sakti Lagi'

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Presiden RI Joko Widodo melihat monumen patung para jenderal usai upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden RI Joko Widodo melihat monumen patung para jenderal usai upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai Pancasila saat ini sudah tak sakti lagi. Lantaran landasan operasionalnya tak pernah dibuat.

"Pancasila, hanya sebagai dasar negara saja. Tidak lebih dari itu," ujar Dedi, kepada Repubika.co.id, Kamis (1/10).

Pada tataran di lapangan, tidak ada praktik-praktik pengaplikasian dari butir-butir Pancasila ini. Semauanya, hanya sebatas wacana dan pembahasan semu.

Salah satunya, gotong royong yang dikataka pondasi bangsa, ternyata masyarakat dari kota sampai ke pelosok desa sudah tidak mau lagi bergotong royong.

"Lantaran Pancasila sudah tak sakti lagi, maka perlu ada regulasi di daerah supaya dasar negara itu lebih berwibawa dan bertaji," kata Dedi.

Maka, per 1 Oktober ini Perbup mengenai Desa Budaya dan Lingkungan Berbudaya mulai diefektifkan.

Dalam regulasi itu, diatur mengenai tata cara hidup bermasyarakat di pedesaan dan perkotaan. Supaya, masyarakat itu tetap memegang teguh ajaran adat istiadatnya yang merujuk pada Pancasila.

"Tapi, mulai hari ini di Purwakarta akan banyak aturan yang landasannya yaitu pada butir-butir dari Pancasila," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement