REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Harris Thajeb, mengatakan perkembangan teknologi menciptakan banyak peluang yang bermanfaat bagi industri ekonomi kreatif di Tanah Air.
"Integrasi media dibutuhkan agar efektivitas dapat tercapai. Inilah dunia periklanan saat ini, sebuah dunia tanpa batas bagi semua insan kreatif," ujar Haris di Jakarta, Rabu (30/9).
Sebelumnya, P3I meluncurkan buku "Media Guide 2015", yang merupakan buku yang memberikan gambaran perkembangan industri periklanan. Dengan tema "Discover Unlimited Possibilities", buku setebal 200 halaman ini dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi Industri Ekonomi Kreatif Indonesia, khususnya untuk periklanan.
Selain berisi data terkait tentang media massa di Indonesia, terdapat beberapa ulasan dan analisa dari pakar media dan periklanan dalam buku "Media Guide 2015".
Tak hanya meluncurkan "Media Guide 2015", dalam kesempatan yang sama P3I juga menginformasikan mengenai penyelenggaraan acara "Indonesian Cultural Night" di kongres AdAsia 2015 di Taiwan.
"P3I berharap untuk tetap mendapat dukungan dari semua pihak untuk penyelenggaraan acara "Indonesian Cultural Night" tersebut," harap dia.
Pada acara tersebut P3I akan mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah kongres AdAsia 2017 yang akan diselenggarakan di Bali.
Sebelumnya, selama 18 tahun Indonesia tak berpartisipasi dalam proses "bidding" untuk tuan rumah penyelenggaraan AdAsia. P3I bersama Dewan Periklanan Indonesia (DPI) pada November 2013 akhirnya memenangkan kompetisi untuk menjadi tuan rumah kongres bergengsi insan periklanan se-Asia tersebut.
Ketua Hubungan Internasional P3I, Maya Watono, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dan Filipina pada proses penawaran AdAsia 2017 ini. Maya mengungkapkan bahwa tidak mudah memenangkan kompetisi untuk penyelenggaraan AdAsia.