REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan diperpanjang. Hal ini dikarenakan masih banyaknya titik api serta semakin buruknya kabut asap melanda daerah tersebut.
"Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang ditargetkan BNPB selama 30 hari, dipastikan diperpanjang, karena masih banyak titik api belum padam," kata Dansatgas Penanggulangan Bencana Kebakaran hutan dan lahan Sumsel, Kolonel Inf Tri Winarno, Rabu (30/9).
Ia berharap, dengan perpanjangan waktu operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tersebut dapat memperlihatkan hasil maksimal. Padahal berbagai upaya telah dilakukan tim gabungan mulai dari modifikasi cuaca T-M-C, pemadaman lewat udara dengan bom air, hingga pemadaman di jalur darat.
Menurut Tri Winarno, tim Satgas juga mengalami kesulitan air. Disebutkan, selama musim kemarau ini sumber air sudah sangat berkurang. Alhasil, tim harus mengantisipasinya dengan mengangkut air yang diambil dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Menurut Wakil Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi, menghadapi kebakaran hutan dan lahan ini berbagai upaya pemerintah terus melakukan pemadaman api, serta antisipasi secara cepat dan tepat dimulai dari pencegahan yakni membagikan masker dan mensiagakan rumah sakit serta puskesmas selama 24 jam melayani masyarakat kemungkinan terganggu kesehatan.