REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini menjadi wilayah endemik penyakit Kaki Gajah (Filariasis) kronis, membutuhkan penanganan karena penyebaran penyakit itu hampir merata di 23 kabupaten/kota di daerah setempat.
"Kementerian Kesehatan RI mengategorikan NTT sebagai Provinsi endemik penyakit kaki gajah di kawasan Timur Indonesia bersama Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan NTT, Joyce Tibuludji, Rabu (30/9).
Artinya Nusa Tenggara Timur dikategorikan sebagai daerah endemik itu dilihat dari kecenderungan peningkatan penderita penyakit kaki gajah yang hingga 2014 tercatat 2.834 jumlah penderita filaria atau kaki gajah kronis.
"Jumlah penderita kaki gajah kronis se-Provinsi NTT hingga akhir 2014 mencapai 2,843 kasus dan telah menempatkan NTT sebagai salah satu provinsi endemik penyakit kaki gajah di Indonesia," katanya.
Menurut Joyce, dari jumlah itu diperkirakan penularannya dari satu kasus kronis, ada 10 kasus akut dan 100 kasus sudah tertular tetapi belum menimbulkan gejala ke kasus kaki gajah.
Sehingga, katanya, apabila terdapat 2.843 kasus kronis, maka diperkirakan ada 28.430 kasus akut tetapi belum menimbulkan gejala dan berpotensi menular ke orang lain.
Secara nasional, jumlah penderita penyakit kaki gajah atau filariasis di Indonesia mulai menghawatirkan. Tercatat, 105 juta orang mengidap penyakit tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
