REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau memengaruhi kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan karena jadwal penerbangan di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang terganggu.
"Jadwal penerbangan akhir-akhir ini sering terganggu, bahkan untuk penerbangan pada jam tertentu sering batal. Kondisi ini kemungkinan menjadi salah satu faktor wisatawan nusantara dan mancanegara mengurangi bepergian ke Kota Palembang dan sejumlah daerah Sumsel lainnya," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan Herlan Aspiudin di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke daerah ini dalam kondisi udara diselimuti asap pekat mengalami penurunan sekitar 30 persen dari kondisi normal.
Penurunan jumlah kunjungan wisatawan itu dapat dilihat berdasarkan data tingkat hunian hotel dan pengunjung restoran yang dalam sebulan terakhir lebih rendah dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.
Melihat besarnya pengaruh kabut asap terhadap kunjungan wisatawan, pihaknya mengharapkan kepada pemerintah daerah setempat melakukan berbagai tindakan yang tepat dan cepat dalam menangani masalah tersebut.
Menurut dia, selain mengharapkan masalah kabut asap segera ditangani dengan baik, pihaknya juga berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan terutama wisatawan mancanegara ke provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu dengan terus melakukan promosi.
Promosi potensi pariwisata di Sumsel dilakukan bekerja sama dengan biro perjalanan wisata, pengusaha hotel dan restoran yang ada di dalam dan luar negeri.
Berdasarkan data yang dihimpun dari pengelola hotel dan restoran anggota PHRI Sumsel, jumlah kunjungan wisatawan terutama dari mancanegara ke daerah ini rata-rata setiap tahunnya 40 ribu orang.
"Melalui berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan tersebut, diharapkan ke depan bisnis perhotelan dan restoran semakin cerah, serta semakin banyak investor tertarik mengembangkan sektor kepariwisataan di provinsi ini," ujar Herlan.