REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pusat Pengkajian dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi panitia pelaksana Konferensi Internasional Rural Research and Planning Group (RRPG). Kegiatan bertema 'Mengelola Transisi Pedesaan di Pinggiran Kota Secara Keberlanjutan' itu berlangsung di Bogor 28-29 September 2015.
Rektor IPB, Herry Suhardiyanto optimistis, konferensi yang telah dimulai sejak enam tahun lalu itu, bisa mengatasi masalah pedesaan dan agrikultural di negara berkembang. Menurutnya, RRPG bisa menjadi pelopor dalam perencanaan dan penelitian pedesaan di ranah internasional.
"Saya percaya jaringan yang terbentuk dalam kegiatan ini mampu menjembatani dan membuat hubungan yang lebih erat, antara pembuat kebijakan dan sejumlah pihak yang peduli terhadap pembangunan pedesaan,” kata Herry.
Konferensi yang diikuti puluhan praktisi dan akademisi lintas negara itu membahas konsep 'desa kota' yang berkelanjutan. Istilah desa kota merujuk pada daerah desa di pinggiran kota besar, di mana bentuk perkotaan dan pedesaan telah intensif bercampur.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menekankan perlunya sinergi antara desa dan kota. Kedua wilayah yang saling berinteraksi secara sosial budaya itu memiliki karakter dan kelebihan masing-masing.
“Desa dan kota tak bisa dipisahkan, keduanya saling menunjang satu sama lain,” ungkap Menteri.
Ia berujar, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2015, jumlah penduduk di desa dan kota sesungguhnya tak jauh berbeda. Dari 237.641.326 jiwa penduduk di Indonesia, sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 persen) tinggal di desa dan 118.320.256 jiwa (49,79 persen) lainnya tinggal di kota.
Menteri Marwan mengapresiasi para peneliti dan praktisi RPPG yang berupaya mengkaji konsep pengelolaan daerah transisi secara strategis dan berkelanjutan. Ia percaya, banyak potensi di wilayah transisi yang berpeluang menjadi aset daerah.
“Dengan adanya agenda pembangunan Indonesia dari pinggiran, diharapkan pemerataan pembangunan antar wilayah bisa tercapai dan mempersempit kesenjangan dan kecemburuan,” katanya mengakhiri.