Selasa 29 Sep 2015 06:03 WIB

Paguyuban Pasundan Ingin Intelek dan Bantu yang Terzalimi

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
Paguyuban Pasundan
Foto: twitter
Paguyuban Pasundan

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Jajaran Pengurus Besar Paguyuban Pasundan periode 2015-2020 resmi dilantik pada Senin (28/9) di Gedung Paguyuban Pasundan.

Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan terpilih, Didi Turmudzi, berkomitmen untuk membuat gebrakan baru dengan berbasis intelektualisme. Untuk mendukung konsep intelektualitas tersebut, Didi mengatakan para pengurus baru Paguyuban Pasundan akan diikutkan ke dalam sebuah pelatihan.

 

"Agar seluruh pengurus paham benar tentang tantangan dan peluang yang mereka hadapi," ujar Didi usai melaksanakan pelantikan kepengurunsan baru Paguyuban Pasundan pada Senin (28/9).

 

Didi juga mengatakan ke-47 pengurus baru Paguyuban Pasundan berasal dari kalamgan akademisi yang berkompeten. Sebanyak 70 persen di antara para pengurus baru, jelas Didi, merupakan doktor, 20 persen lainnya merupakan magister dan 10 persen sisanya merupakan sarjana.

Didi mengatakan, dalam waktu satu tahun, 20 persen pengurus yang merupakan magister akan segera mendapat gelar doktor sehingga pengurus Paguyuban Pasundang akan didominasi para akademisi bergelar doktor.

 

"Tidak hanya lulusan Universitas Pasundan, ada yang dari Prancis, ada dari Jepang," tambah Didi.

 

Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh kepengurusan Paguyuban Pasundan baru dari segi hankam ialah dengan memberikan pembelaan hukum bagi warga tidak mampu. Dedi melihat sejauh ini cukup banyak konflik pelik yang dihadapi masyarakat yang tinggal di perbatasan kota.

Didi mengatakan banyak masyarakat dari kalangan bawah yang didesak untuk menjual tanah yang berada di perbatasan.

 

"Memberi bantuan hukum dengan cuma-cuma. Mereka yang terzalimi itu tak jarang lari ke kami," jelas Didi.

 

Selain itu, Didi juga mengatakan dalam masa kepengurusan yang baru, PaguyubanPpasundan berencana untuk membangun lembaga ekonomi berupa baitul maal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement