Senin 28 Sep 2015 13:19 WIB

Patah Hati, Penjual Nasi Goreng Panjat Menara Ingin Bunuh Diri

Cemburu/ilustrasi
Foto: pastoringpartners.com
Cemburu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- ML (18), seorang pemuda penjual nasi goreng di Kota Semarang, Jawa Tengah, nekat memanjat sebuah menara operator telepon seluler untuk bunuh diri karena patah hati. ML nekat memanjat tower setinggi 20 meter di Jalan Medoho Barat, Kota Semarang, Senin (28/9), karena cemburu pujaan hatinya sering digoda oleh pria lain.

Peristiwa itu sendiri diketahui oleh Parniati, pemilik sebuah warung yang berada di bawah menara tersebut. "Katanya pamit mau kencing, ternyata sudah naik ke 'tower' (menara)," kata Parniati.

Parniati dan sejumlah teman ML sudah berusaha membujuk agar mau turun dari atas. Namun berbagai bujukan gagal menghilangkan niat ML yang ingin bunuh diri karena patah hati.

Polisi yang memperoleh laporan tersebut kemudian mendatangkan WN (35), wanita yang menjadi pujaan hati ML. Setelah beberapa saat dibujuk, ML akhirnya bersedia turun dan langsung diamankan polisi ke Polsek Gayamsari.

Kapolsek Gayamsari Komisaris Dili Yanto menuturkan ML mengaku cemburu kepada seorang penjual ayam goreng yang sering mengumbar senyum terhadap WN. "Katanya mau bunuh diri karena takut diputus," katanya.

Polisi tidak bisa menjerat tindakan ML tersebut secara hukum. Namun, kata Dili, polisi memberi pembinaan dan pemahaman kepada ML tentang perbutannya yang membahayakan tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement