Ahad 27 Sep 2015 19:08 WIB

Petani Sukabumi Alih Profesi Jadi Kuli

Rep: Riga Iman/ Red: Didi Purwadi
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.
Foto: Antara/Feri Purnama
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebagian petani di Kabupaten Sukabumi beralih profesi menjadi tukang bangunan. Langkah ini terpaksa dilakukan karena para petani belum bisa mengolah areal pertaniannya.

''Sebagian petani memang menjadi kuli bangunan,’’ ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, H Sahlan, kepada Republika.co.id, Ahad (27/9).

Surade merupakan salah satu wilayah sentra produksi beras yang terletak di selatan Sukabumi. Alih profesi ini, ungkap Sahlan, dilakukan karena tidak ada alternatif pekerjaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pasalnya, sebagian besar areal pertanian di selatan Sukabumi merupakan sawah tadah hujan atau menggantungkan pada turunnya hujan.

Selain menjadi kuli bangunan, ada petani lainnya yang menjadi nelayan untuk sementara waktu. Namun diakui Sahlan, sebagian petani lainnya mulai membersihkan lahan pertaniannya untuk dijadikan kebun palawija.

Sahlan mengungkapkan, sebagian petani masih bisa bertahan dengan mengandalkan lumbung padi. Lumbung tersebut menyimpan sebagian hasil panen padi yang tidak dijual ke pasaran pada musim panen terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement