Ahad 27 Sep 2015 06:10 WIB

Khofifah Tolak Jadi Jurkam Pilkada

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Sadly Rachman
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menolak untuk menjadi juru kampanye (jurkam) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2015.

"Kalau dulu saya belum menjabat menteri mungkin masih bisa jadi jurkam, namun saat ini saya menjadi Menteri Sosial, sehingga tidak akan jadi jurkam untuk siapa pun dalam pilkada," kata Khofifah usai takziah ke rumah keluarga almarhum KH Muchit Muzadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (26/9) malam.

Informasi yang dihimpun di lapangan, tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (cabup-cawabup) Jember baik Sugiarto-Dwi Koryanto maupun Faida-A. Muqit Arief akan meminta Khofifah menjadi juru kampanye atas nama pribadi dalam Pilkada Jember.

"Saya tidak akan bersedia menjadi jurkam siapa pun, meskipun atas nama pribadi dan sebagai Mensos sudah seharusnya melayani masyarakat dan tidak terlibat dalam kampanye pilkada," tuturnya.

Menurutnya, Muslimat NU harus bersikap netral dalam pilkada serentak, namun ia mempersilakan individu dari Muslimat NU untuk berperan dalam Pilkada Jember. "Mereka pengurus Muslimat NU tidak boleh membawa organisasi dalam mendukung salah satu pasangan cabup-cawabup, namun secara pribadi dipersilakan karena hak warga negara untuk berpolitik," ucap Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Khofifah juga mempersilakan pengurus Muslimat NU untuk membangun afiliasi dengan pasangan cabup-cawabup, namun secara pribadi dan tidak membawa nama bendera organisasi. "Organisasi Muslimat NU tidak boleh diseret dalam politik praktis. Jika berpolitik praktis, maka hal itu atas nama individu, bukan organisasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement