Jumat 25 Sep 2015 19:50 WIB

Indramayu Krisis Air Bersih

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Krisis air bersih (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Krisis air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Krisis air bersih melanda sebagian besar warga dan pelanggan PDAM Tirta Darma Ayu di Kabupaten Indramayu sejak tiga hari terakhir. Hal itu menyusul kritisnya pasokan air baku dari sungai Cimanuk, pascapenggenangan Waduk Jatigede, Sumedang.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, air ledeng di rumah-rumah warga mulai mati sejak Rabu (23/9) pagi. Kondisi itu bahkan terjadi di puluhan ribu rumah pelanggan PDAM di berbagai kecamatan di Kabupaten Indramayu.

Di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, air ledeng baru mulai kembali mengalir, Kamis (24/9) dini hari, dengan aliran air yang sangat minim. Air itu pun hanya bisa keluar dari kran air yang posisinya rendah. Warga pun harus begadang untuk menampung air tersebut, kemudian memasukkannya ke dalam bak mandi/tempat penampungan air lainnya.

Namun, saat air baru terkumpul sekitar lima ember, air ledeng kembali mati hingga sepanjang hari. Padahal, pada Kamis (24/9) itu, masyarakat sedang merayakan lebaran Idul Adha sehingga sangat membutuhkan pasokan air bersih. ''Baru kali ini lebaran gak mandi,'' keluh seorang warga, Wildan, Jumat (25/9).

Di daerah itu, air ledeng pun tak mengalir sama sekali hingga Jumat (25/9). Warga pun terpaksa berburu air bersih dengan meminta air kepada warga lain yang memiliki sumur.

Hal senada diungkapkan warga Desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Rian. Dia pun mengaku tak bisa mandi pada lebaran Idul Adha kemarin karena air ledeng di rumahnya mati.

 

Rian bahkan sengaja membawa perlengkapan mandi saat bersilaturahim ke rumah saudaranya di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, usai solat Idul Adha kemarin. Namun ternyata, air bak mandi di rumah saudaranya pun kosong.

Keluhan senada diungkapkan warga Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Titin. Dia pun mengaku sulit untuk mandi dan mencuci pakaian karena air ledeng di rumahnya mati. ''Benar-benar merepotkan,'' keluh Titin.

Terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu, Tatang Sutardi menjelaskan, air baku dari sungai Cimanuk memang sudah kritis. Dia pun sudah meminta tambahan pasokan air dari pengelola bendung Rentang di Kabupaten Majalengka. ''Mohon maaf pelayanan tidak bisa maksimal,'' tutur Tatang.

Direktur Umum PDAM Tirta Darma Ayu, Endang, menambahkan, minimnya air baku dari sungai Cimanuk membuat sepuluh dari 13 instalasi pengolahan air bersih milik PDAM tidak bisa beroperasi. Dia menyebutkan, tiga instalasi yang masih beroperasi adalah Unit Anjatan, Unit Gabuswetan dan Cabang Kandanghaur.

Seperti diketahui, jumlah total pelanggan PDAM Tirta Darma Ayu mencapai  90.503 pelanggan. Dari jumlah tersebut, 76.746 pelanggan air bakunya berasal dari sungai Cimanuk yang kini sudah kritis.

Kritisnya air baku itu menyusul ditutupnya aliran sungai Cimanuk untuk penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang sejak 31 Agustus 2015.

Namun, untuk wilayah Indramayu barat, pasokan air dinilai lebih aman. Pasalnya, para pelanggan di wilayah barat yang mencapai 13.757 pelanggan itu mendapat pasokan air dari waduk Salamdarma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement