Jumat 25 Sep 2015 16:48 WIB

Perang Slogan Pilwali Surabaya Dimulai

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Pilkada (ilustrasi)
Foto: berita8.com
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengundian nomor urut pasangan calo wali kota dan wakil wali kota Surabaya telah dilakukan, Jumat (25/9). Meskipun masa kampanye baru akan dimulai pada 27 September mendatang, kedua pasangan calon memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memamerkan atribut dan slogan (tagline) masing-masing.

Pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang mendapatkan nomor urut 2 mengenalkan slogan berbahasa Inggris "Risma-Whisnu: Now and Then". Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Whisnu Didik Prasetyo menjelaskan, slogan "Now and Then" menggambarkan situasi bahwa warga Surabaya menginginkan Risma-Whisnu memimpin surabaya, baik sekarang maupun nanti. Slogan tersebut memang tidak terlepas dari status pasangan Risma-Whisnu sebagai petahana.

Didik lebih jauh menjelaskan, kampanye Risma-Whisnu tidak akan menggunakan baliho atau spanduk seperti kampanye pada umumnya.

"Kami memilih lebih out-of-the-box dengan melibatkan ide-ide terbuka dari publik lewat sosial media maupun gerakan kelompok yang bebas," ujar Didik, Jumat (25/9).

Sementara itu, pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari mengenalkan slogan berbahasa Jawa Suroboyoan "mBangun Suroboyo teko Pinggiran" atau membangun Surabaya hingga pinggiran.

Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy Agung Nugroho menyampaikan, slogan tersebut dipilih mewakili visi, misi serta program yang ditawarkan pasangan Rasiyo-Lucy. Menurut Agung, pihak Rasiyo-Lucy beranggapan, pembangunan Surabaya hari ini masih terkonsentrasi di pusat kota.

"Ke depan, seluruh Surabaya kita bangun sampai pinggiran. Agar seluruh warga Surabaya merasakan nikamtnya kue pembangunan Surabaya. Kita ingin memeratakan pembangunan," ujar  Agung kepada Republika di kantor KPU Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement