REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berduka cita atas tragedi Mina, Arab Saudi yang lebih dari 700 korban jiwa. Presiden pun siap memberi saran dan masukan kepada Pemerintah Saudi agar tragedi itu tidak terulang kembali
"Tentu yang kita bisa lakukan dari sisi pemerintah adalah pengelolaan hajinya bukan hanya soal administrasinya tapi juga pendampingan haji kita di sana," ujar Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Jumat (25/9).
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan duka cita terhadap peristiwa Mina dan berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
"Situasi sekarang, Presiden hanya sedang berduka cita, belum mau melihat ini kesalahan siapa, nanti setelah ada penilaian terhadap sebab-sebab musibah Mina itu, tentu presiden akan memberikan saran atau usulan kepada pemerintah Saudi untuk melakukan pembenahan dalam pengelolaan haji," ujar Teten.
Teten juga mengemukakan pemerintah berkepentingan untuk berbicara dengan pemerintah Saudi untuk memastikan penyediaan kenyamanan bagi para jemaah haji disana.
"Ya saya kira itu termasuk bagian yang perlu dibicarakan dengan saudi soal keselamatan keamanan dan kenyamanan jamaah haji kita di sana itu kan sebagian besar akan sangat tergantung pada fasilitas keamanan pemerintah Saudi. Selebihnya adalah bagaimana kita memberikan pengelolaan juga dari melihat administrasi hingga pelaksanaan jamaah haji di sana," ujar Teten.
Teten mengatakan seharusnya pemerintah Arab Saudi sudah memperbaiki fasilitas jemaah haji menyusul beberapa peristiwa yang merenggut korban jiwa di Mina sebelumnya agar tidak terulang kembali.
"Tapi kemarin kan ada situasi, keadaan cuaca yang buruk, lalu fasilitas air minum, itu saya kira info yang kita terima saja, belum ada pernyataan resmi dari Saudi, tentu ini kita menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah Saudi dan laporan dari Menteri Agama," tambah Teten.
Hingga saat ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin masih berkordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam mencari tahu penyebab kejadian tersebut.