REPUBLIKA.CO.ID,MARTAPURA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan warga Martapura, Kalimantan Selatan, untuk tak membuka lahan dengan cara membakar.
Imbauan itu disampaikan Presiden dalam sambutannya sebelum menyerahkan sapi kurban di halaman Masjid Al Karomah, Martapura, Kalimantan Selatan, Kamis (24/9).
"Sebetulnya saya ke Kalimantan Selatan ini mau ngurus asap. Karena asap sudah sangat mengganggu kita. Pada kesempatan ini, saya sekaligus meminta pada seluruh masyarakat agar tidak membakar, baik itu di perkebunan, di halaman atau di jalan yang menyebabkan asap berada di sekitar lingkungan kita," kata Jokowi.
Saat memberikan imbauan itu, langit Martapura sedang dikepung asap dari kebakaran hutan. Sebagian jamaah bahkan menunaikan shalat Idul Adha sambil menggunakan masker.
Jokowi menyatakan, pemerintah terus berupaya menangani bencana asap. Usaha pemadaman dengan metode melempar air dari helikopter alias waterbombing juga terus dilakukan.
Jika memungkinkan, kata Presiden, akan dibuat hujan buatan di Kalimantan Selatan. Meski demikian, keberhasilan hujan buatan sangat bergantung pada keberadaan awan.
"Kemarin di Riau, Sumatra Selatan dan Jambi kita sudah menabur 100-an ton garam, dan Alhamdulillah di sana sudah hujan. Di sini dicari-cari awannya belum ada," ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi berharap, musim hujan segera datang sehingga bencana asap yang melanda sejumlah provinsi di Indonesia dapat diatasi.
Dari Martapura, Presiden dan rombongan akan menuju ke Kapuas dan Pulang Pisau di Kalimantan Tengah melalui jalur darat. Jokowi akan meninjau secara langsung kebakaran hutan yang terjadi di sana.