Rabu 23 Sep 2015 23:52 WIB

Menpan RB Nilai Adnan Buyung adalah Pahlawan Demokrasi

Rep: C13/ Red: Bayu Hermawan
Suasana duka keluarga dan kerabat Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana duka keluarga dan kerabat Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wafatnya tokoh Indonesia, Adnan Buyung Nasution memberikan duka mendalam bagi keluarga. Berbagai ucapan belasungkawa pun bermunculan termasuk Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Yuddy Chrisnandi.

"Almarhum adalah sosok yang sangat idealis," ujar Yuddy kepada wartawan di kediaman almarhum, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).

Yuddy mengaku telah mengenal almarhum sejak 1990-an. Perkenalan mereka semakin kental setelah dia bersama organisasinya selalu mengundang almarhum sebagai pembicara untuk perjuangan demokrasi. Dari sinilah, Yuddy mengaku mendapatkan kesan kuat almarhum yang tegar dan sangat idealis.

Begitu banyak pesan maupun kesan yang telah didapatkan Yuddy. Namun di antara pesan dan kesan tersebut, Yuddy menyebut almarhum selalu meminta dia untuk terus mempertahankan idealisme.

"Jangan pernah hilang idealisme meski sampai titik darah penghabisan," terang dia.

Yuddy juga menilai almarhum merupakan pejuang hukum dan demokrasi di Indonesia. Bahkan, ia memandang almarhum sebagai pahlawan demokrasi di hatinya. Sebelumnya, Indonesia kembali kehilangan tokoh nasionalnya, Adnan Buyung Nasution. Beliau wafat tepat pukul 10:15 pagi, Rabu (23/9) dalam usia yang telah menginjak 81 tahun.

"Ayah wafat tepat pukul 10:15 tadi," ujar Putera kedua almarhum, Maully Nasution kepada wartawan di kediaman almarhum, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (23/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement