REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Krisis air bersih yang semakin meluas di Kabupaten Sukabumi mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak yang peduli. Mereka mulai menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, selain BPBD ada sejumlah pihak yang menyalurkan bantuan air bersih. Misalnya dilakukan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) dan terakhir Polres Sukabumi Kota.
''Bantuan air sangat dibutuhkan warga yang krisis air bersih,'' ujar Usman kepada wartawan Selasa (22/9). Saat ini ujar dia ada 60 desa yang terdiri atas 18 kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Dari satu kecamatan ada tiga hingga empat desa yang mengalami krisis air bersih. Oleh karenanya ada sebagian daerah yang belum terjamah bantuan. Sehingga bantuan dari sejumlah pihak dapat membantu pemerataan bantuan.
Bantuan air bersih misalnya dilakukan Polres Sukabumi Kota pada Senin (21/9) lalu di Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Air bersih tersebut dibawa ke perkampungan warga dengan satu unit water canon.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman kepada wartawan mengatakan, program kemanusiaan ini dilakukan untuk membantu warga yang kesulitan air bersih sebagai dampak musim kemarau.
"Kawasan Cireunghas merupakan daerah kabupaten yang masuk wilayah hukum Polres Sukabumi Kota,'' terang dia.
Menurut Diki, selama ini warga di Cireunghas kesulitan mendapatkan air bersih. Fenomena ini ditanggapi polres dengan menerjunkan satu unit water canon untuk membawa pasokan air bersih.