REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mulai tahun ini serius menyikapi perwujudan tol Cileunyi-Tasikmalaya (Citas). Menurut Plt Sekda Jabar Iwa Karniwa, sejumlah proyek tol di Jabar sudah mulai bergerak. Dari tol Cisumdawu, Soroja, hingga Bocimi.
"Sekarang saya ingin mengawal agar Tol Citas bisa jadi," ujar Iwa kepada wartawan, Senin (21/9).
Menurut Iwa, pihaknya akan memulai seluruh proses pembangunan jalan tol sepanjang 60 kilometer tersebut mulai 2015 ini. "Saya akan bertemu staf ahli Menteri PU Pera dan Dirjen Bina Marga untuk membicarakan Tol Citas," katanya.
Iwa mengatakan, pembangunan tol Cileunyi-Tasikmalaya memang sudah sangat mendesak. Karena, tiap tahun warga dihadapkan pada kemacetan. Lalu lintas, utamanya saat mudik lebaran, di mana jalan alteri mulai Rancaekek-Ragreg-Limbangan-Malangbong-Gentong-Ciawi-Tasik-Ciamis sampai Banjar sudah tidak memadai.
"Kalau sudah jadi enak, Jabar bakal terkoneksi. Kalau tidak dari sekarang, kemacetan akan semakin parah," katanya.
Kepala Dinas Bina Marga Jabar M.Guntoro mengatakan rencana pembangunan tol tersebut sudah agak matang dengan telah selesainya feasibility study (FS) oleh pihaknya beberapa waktu lalu. Jika rencana ini dimatangkan, pihaknya akan melakukan details engineering design (DED). “Sudah ada tiga trase dalam perencanaan, kemungkinan trase pertama yang diambil,” katanya.
Trase I dari sisi pembebasan lahan, kata Guntoro, tidak akan rumit karena fisik tol akan elevated dan tidak memakan banyak lahan warga. Dari koridor yang ada tol ini tidak akan masuk ke dalam kota melainkan dipinggiran. Namun, untuk exit tol diusahakan tidak terlalu jauh dari pemukiman.
Rencana yang sudah ada, kata dia, tol tersebut akan terhubung dari Cileunyi hingga Banjaran sepanjang 60 kilometer lebih. Menurutnya Bappeda Jabar kemungkinan akan segera memasukan anggaran untuk memulai proses pembebasan lahan pada APBD 2016 mendatang. “Rencananya sudah ada,” katanya.