REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar belum bisa memastikan kabar asap akibat kebakaran hutan di Sumatra yang mencapai Phuket Thailand. Meski secara teoritis, asap memang bisa saja sampai di negara tersebut.
"Kita harus lihat dulu petanya, pergerakan asapnya, karena di Thailand itu manajemen hutannya bisa lebih ancur-ancuran juga daripada kita," kata dia pada Senin (21/9). Pada 1986, Menteri Siti bercerita pernah melakukan studi hutan selama dua bulan di wilayah tersebut. Hasilnya, tata kelola hutan di Thailand tidak lebih baik ketimbang Indonesia.
Hal serupa juga berlaku di Malaysia di mana terjadi kebakaran hutan yang menghasilkan asap pula di sana. Sementara posisi Thailand berada di sebelah utara Malaysia. Ia menerangkan, pergerakan asap bisa terbawa angin sampai 1.000 km dengan kecepatan pergerakan 400-600 meter per jam.
Namun ia tak mau terburu-buru berasumsi. "Saya harus lihat dulu datanya, hotspot-nya, pergerakan asapnya, dan belum ada pernyataan dari otoritasnya ke kita," kata Menteri Siti.