Senin 21 Sep 2015 13:53 WIB

Jokowi Puas Proyek MRT Berjalan Mulus

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Angga Indrawan
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: jakarta.go.id
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah untuk proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT), Senin (21/9). Mesin bor tersebut pertama kali akan mulai beroperasi dari titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan dan akan melakukan pekerjaan penggalian serta konstruksi terowongan bawah tanah menuju titik Setiabudi.

Presiden Jokowi bersama Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno menekan sirine sebagai tanda dimulainya pekerjaan konstruksi besar dengan menggunakan mesin bor bawah tanah.

Dalam sambutannya, Presiden bercerita soal peletakan batu pertama proyek MRT yang dia resmikan saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada 10 Oktober 2013 lalu. Jokowi menyebut, meski saat itu ada sejumlah penolakan, ia tetap mengambil keputusan untuk menjalankan proyek yang sudah direncanakan sejak puluhan tahun silam tersebut. 

Presiden mengatakan, keputusan yang ia ambil untuk menjalankan proyek MRT sebetulnya merupakan keputusan politik yang berisiko. Saat itu, kata Presiden, belum jelas untung-ruginya. Namun, Jokowi berpendapat pembangunan proyek infrastruktur tak boleh terus ditunda karena akan membuat biaya konstruksinya makin membengkak. 

"Alhamdulilah sekarang bisa kita lihat proses pengerjaannya. Sangat bagus. Dulu semua orang demo, takut kalau ini dikerjakan pasti ada macet di mana-mana. Ternyata dengan manajemen lalu lintas yang baik semuanya dapat teratasi," kata Presiden.

Usai membawakan sambutannya, Jokowi dan sejumlah pejabat sempat mengecek mesin bor yang akan digunakan untuk membuat jalur rel dan stasiun bawah tanah. Mesin Bor ini memiliki diameter sekitar 6,7 meter dan panjang 43 meter serta berbobot 323 ton. Mesin itu mampu melakukan pengeboran terowongan dengan kecapatan delapan meter per hari. 

Tunnel Boring Machine akan dioperasikan oleh kontraktor CP 104 yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah ini akan berlangsung mulai September hingga Desember 2016.

MRT tahap pertama akan membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Koridor satu MRT tersebut akan terdiri dari 13 stasiun, dengan rincian tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Proyek yang ditargetkan dapat mengurangi kemacetan Jakarta ini diperkirakan akan selesai pada akhir 2017.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement