Senin 21 Sep 2015 11:13 WIB

Polisi Harus Punya Nyali Amankan Pilkada

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Pilkada (ilustrasi)
Foto: berita8.com
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strategi pengamanan jelang Pilkada serentak menjadi fokus jajaran kepolisian. Gesekan atau potensi konflik menjadi hal yang dikhawatirkan bisa terjadi di 266 daerah pilkada.

Asisten Operasi Mabes Polri Irjen Polisi Unggung Cahyono meminta semua kepolisian daerah berjibaku dalam hal pengamanan Pilkada di daerah. Sehingga, Pilkada di 266 daerah bisa berlangsung secara damai mulai tahapan, pemungutan, hingga penetapan hasil Pilkada.

"Kita telah mapping kuat pentahapan pemilu, berharap pemilu berjalan dengan damai, dan tidak sampai chaos," ujar Unggung dalam seminar "Implementasi Ilmu Kepolisian pada Pola Pengamanan Polri guna penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015" di PTIK, Jakarta, Senin (21/9).

Ia meminta jajaran kepolisian di daerah untuk menghadirkan negara dalam hal melakukan pencegahan terhadap konflik Pilkada. Sehingga, kalau pun terjadi konflik bisa segera diselesaikan.

"Saya bilang negara tidak boleh kalah dengan kekerasan, tidak boleh kalah ama anarkisme, ini yang harus diantisipasi dengan kontinjensi," ungkapnya.

Bahkan, ia pun meminta pimpinan kepolisian baik Kapolda hingga Kapolres tak segan untuk turun langsung ke lapangan jika diperlukan untuk pengamanan Pilkada.

"Kapolres harus punya nyali, ia harus memberi petunjuk, harus turun di lapangan, tidak boleh di belakang meja," ujarnya.

Ia sendiri mengungkapkan penyelenggaraan Pilkada serentak 2015 Polri telah memetakan zona pengamanan yang diintensifkan di 266 daerah tersebut yakni wilayah barat, tengah dan timur. Dengan ini menurutnya, masing-masing pengamanan dapat berfokus di setiap wilayahnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement