REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan luas kebakaran lahan dan hutan di Pulau Sumatera sudah mencapai 58 ribu hektare. Angka ini jauh lebih besar daripada laporan yang diterimanya dari Pemda dan Posko Penanggulangan Kebakaran di sejumlah provinsi di Sumatera yakni hanya 8 ribu hektare.
"Dari foto satelit yang menunjukan 1,5 kali 1,5 meter itu sama dengan satu pixel di komputer menunjukan bukan 8.000, tapi 58 ribu hektare," kata Siti Nurbaya saat meninjau lokasi kebakaran lahan di Rimbo Panjang Kabupaten Kampar, Riau, Ahad (20/9).
Siti Nurbaya juga tidak mengerti mengapa laporan luas kebakaran tersebut bisa jauh sekali perbedaannya, padahal sudah belasan tahun pemerintah mempelajari masalah kebakaran lahan dan hutan.
Meski begitu, ia mengatakan yang perlu dilakukan kini adalah semua pihak bekerja bersama-sama menanggulangi kebakaran agar tidak terulang.
"Pemerintah kalau melihat ini tidak bisa sendirian. Kita harus jaminnya bersama-sama tidak ada lagi kebakaran, jangan dengan pemerintah saja," katanya.
Ia menekankan masyarakat perlu mendapat informasi yang adil terkait penegakan hukum pelaku kebakaran. Menurut dia, hal ini sudah menjadi instruksi dari Presiden Joko Widodo bahwa penegakan hukum harus mengungkap otak pelaku sebenarnya, jangan hanya menangkap warga yang diperintahkan membakar saja.
"Kejar siapa yang memerintahkannya, kasihan masyarakat kalau dibalik informasinya karena kita harus adil juga," katanya.