Sabtu 19 Sep 2015 04:10 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Eskalasi Penistaan Al Aqsa oleh Zionis Israel Meningkat

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Warga Palestina membersihkan puing-puing akibat serangan polisi Israel ke komplek Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Foto: Reuters/Ammar Awad
Warga Palestina membersihkan puing-puing akibat serangan polisi Israel ke komplek Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Asia Pasifik untuk Palestina mengatakan eskalasi penistaan Masjid Al Aqsa oleh kaum Yahudi terus meningkat. Hal ini sejak diberlakukannya pembagian masjid secara waktu, tempat dan usia.

Pemberlakuan pembagian masjid itu dimulai sejak Ahad (13/9) lalu. Sejak itu, intensitas penistaan terhadap tempat Nabi Muhammad SAW isra’ ini semakin meningkat.

"Lima hari setelah ditingkatkannya eskalasi penistaan Masjid Al Aqsa, sudah 58 orang warga Al Quds ditangkap Zionis Israel," kata perwakilan Komunitas Asia Pasifik untuk Palestina, Fahmi Salim dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (18/9).

Fahmi Salim melanjutkan, dari catatan yang berhasil diperoleh Komunitas Asia Pasifik untuk Palestina, seribu lebih turis asing non-muslim dan pemukim ilegal masuk ke Masjid Al Aqsa dibawah penjagaan ketat dan persenjataan lengkap aparat Israel. Meningkatnya eskalasi penistaan terhadap Masjid Al Aqsha ini disebabkan karena negara-negara Arab dan Islam tengah disibukkan dengan permasalah internal.

"Hal inilah yang menjadi peluang besar bagi Zionis Israel untuk meningkatkan eskalasi penistaan terhadap Masjid Al Aqsa, khususnya dua bulan terakhir," ujarnya.

Dengan pemberlakuan pembagian masjid secara waktu, tempat dan usia ini, perlahan tapi pasti, Zionis Israel akan menguasai penuh Masjid Al Aqsa. Komunitas Asia Pasifik untuk Palestina mengajak umat Islam untuk melakukan konsolidasi umum untuk melindungi kiblat pertama umat Islam tersebut.

Komunitas yang terdiri dari tokoh-tokoh Islam lintas institusi ini juga mendukung warga Al Quds yang secara berlgiliran melakukan i’tikaf untuk menjaga dan memertahankan Masjid Al Aqsa dari serangan dan penistaan Zionis Israel dan penduduk ilegal.

"Juga mendukung langkah rekonsiliasi dan persatuan nasional antar semua faksi di Palestina sebagai upaya menyongsong kemerdekaan Negara Palestina ke depan dalam bingkai persatuan dan kesatuan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement