Jumat 18 Sep 2015 17:05 WIB

Negara Tetangga Kena Asap Kebakaran Hutan, JK: Ya Risiko

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Malaysia dan Singapura menyindir Indonesia terkait bencana asap yang terjadi di Sumatra dan Kalimantan melalui media sosial.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menegaskan, baik warga Indonesia maupun warga negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, harus bersama-sama memelihara dan menjaga lingkungan.

Sehingga, jika warga Malaysia dan Singapura dapat menikmati udara segar dari alam Indonesia, seharusnya mereka juga siap menghadapi risiko bencana asap yang terjadi.

"Tetapi, untuk negara-negara tetangga saya selalu katakan kita sama-sama menikmati alam ini, tapi sama-sama juga kita kena akibatnya juga kalau salah kan," katanya di Istana Wapres, Jumat (18/9).

"Kalau soal itu (asap), jangankan (mereka) kita lebih menderita. Jadi negara-negara tetangga 11 bulan itu menikmati udara segar dari Indonesia, jadi kalau kena sebulan asap ya risiko juga itu," ujarnya.

JK mengatakan Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mencegah dan mengatasi bencana asap, salah satunya dengan mengerahkan hampir 20 helikopter untuk melakukan bom air.

Bencana yang berlangsung selama berbulan-bulan pun tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di Amerika. Kendati demikian, JK optimistis bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan ini akan segera selesai.

Dalam pertemuan antara JK dan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi di Istana Wakil Presiden, JK mengatakan sempat membahas upaya bersama mengatasi bencana asap ini.

Salah satunya ialah perlunya penegakan hukum terhadap sejumlah perusahaan yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan di Sumatra. Sebab, seperti diketahui terdapat sejumlah perusahaan Malaysia yang juga beroperasi di Sumatra.

"Indonesia melaksanakan tindakan hukum dan seperti diketahui juga di Sumatra banyak perusahaan Malaysia juga beroperasi sehingga Indonesia, Malaysia mendesak juga kepada perusahaan Malaysia yang beroperasi di Sumatra untuk disiplin dan juga siap untuk ditindaki apabila memang bersalah," katanya.

Malaysia pun, sambung dia, mendukung langkah tegas Indonesia terhadap perusahaan Malaysia yang terlibat dalam pembakaran lahan dan hutan di Sumatra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement