REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Pembangkit Listrik menggunakan energi dari sampah berkapasitas 500 kiloWatt di Sukawinatan Palembang, telah diujicobakan beberapa kali untuk mengaliri rumah warga di sekitar lokasi.

Direktur Operasional PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) Ahmad Novan di Palembang, Jumat, mengatakan, dalam proses uji coba itu diketahui bahwa pembangkit ini telah siap beroperasi penuh paling lambat pada akhir 2015.

"Uji coba sudah beberapa kali dilakukan untuk mengecek kesiapan utilitas pembangkit, dan bisa dikatakan berhasil sehingga tidak ada masalah lagi untuk benar-benar beroperasi pada akhir tahun ini," kata Novan.

Terkait dengan kesepakatan harga jual dengan PT PLN, mengingat sebelumnya sempat berbeda pendapat, menurut Novan sudah ada titik temu.

"Intinya kedua belah pihak sudah sepakat bahwa tidak mau ada satu pihak yang kelebihan lalu ada pihak lain yang justru kekurangan. Dengan begitu, maka pengoperasian pembangkit ini tinggal menunggu saja karena kontruksi fisik sudah selesai," kata dia.

PT SP2J mendekati PLN terkait dengan besaran tarif listrik per KWh mengingat listrik ini akan dialokasikan ke Masyarakat Berpenghasilan Rendah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir sampah Sukawinatan.

"Setelah berjalan, pembangkit ini diperkirakan akan menghasilkan listrik setara dengan penerangan bagi 200 Kepala Keluarga (KK)," kata dia.

Pembangkit listrik tenaga sampah ini merupakan proyek percontohan pengelolaan sampah yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Untuk tahap awal, pemkot akan menalangi dana untuk biaya operasi, katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika