Jumat 18 Sep 2015 12:06 WIB

Lebih dari 2.000 Warga Jember Idap HIV/AIDS di Jember

HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Jumlah penderita yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Jember, Jawa Timur mencapai 2.000 orang lebih hingga akhir Juli 2015.

"Angka penderita HIV/AIDS di Jember menunjukkan tren peningkatan yang cukup tajam selama beberapa bulan terakhir," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Jember, Dyah Kusworini di Jember, Jumat (18/9).

Bahkan data P2KL Dinkes Jember mencatat sebanyak 2.005 warga Jember positif tertular penyakit yang menggerogoti daya tahan tubuh itu hingga akhir Juli 2015.

"Kemungkinan jumlah itu semakin bertambah karena jumlah kasus HIV/AIDS pada bulan Agustus dan September 2015 masih dalam proses pendataan di Dinkes Jember," ucapnya.

Menurut dia, sebanyak 2.005 penderita HIV AIDS tersebut didapat dari tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi, RSD Balung, dan RSD Kalisat, serta sembilan puskesmas yang tersebar di beberapa kecamatan.

"Sembilan puskesmas yang memiliki fasilitas klinik VCT berada di Puskesmas Sumberjambe, Sukowono, Pakusari, Jember Kidul, Puger, Ambulu, Wuluhan, Kencong, dan Tanggul itu juga bisa melayani pasien HIV/AIDS," paparnya.

Sementara Koordinator Konselor Klinik VCT Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati, mengatakan jumlah pasien positif HIV/AIDS yang berobat di RSD rujukan regional di wilayah timur Jatim itu mencapai 1.820 orang.

"Semua yang berobat dan konsultasi di klinik VCT bukan hanya warga Jember karena RSD dr Soebandi merupakan rumah sakit rujukan, sehingga ada beberapa pasien dari kabupaten tetangga seperti Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang," katanya.

Ia mengatakan penambahan kasus HIV/AIDS baru setiap bulan di klinik VCT rumah sakit setempat rata-rata sebanyak 20-30 kasus dengan kasus terbanyak penularannya karena heteroseksual.

"Jumlah kasus HIV baru di Jember terus ditemukan setiap tahun, bahkan dua tahun terakhir ini ada tren meningkat dari kalangan ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement