Jumat 18 Sep 2015 07:24 WIB

Pemkot Surabaya Yakin Pembangunan Trem Terealisasi Tahun ini

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bayu Hermawan
Trem/ilustrasi
Foto: secapramana.com
Trem/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya optimistis pembangunan proyek trem di Suabaya bisa dimulai pada tahun ini. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap proses penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkot, Kemenhub dan PT KAI akan berjalan lancar.

"Ini sekarang lagi diproses lelang sama mereka (PT KAI), nanti Insya Allah tanggal 23, itu kita ada penandatanganan (kerja sama) dengan Kementerian Perhubungan. Insya Allah (bisa tahun ini)," ujar Risma.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan PKS merupakan sinyal baik untuk mempercepat pelaksanaan proyek. Sebab, dengan adanya PKS, kata dia, pembagian tugas antar instansi menjadi lebih detail dan komprehensif.

Ia menjelaskan, yang menjadi domain Kemenhub adalah menyediakan anggaran sekaligus melaksanakan pembangunan proyek menggunakan APBN. Sementara PT KAI, ia melanjutan, kebagian tugas menyiapkan lahan untuk depo trem serta pengoperasionalan moda transportasi tersebut.

Pemkot Surabaya sendiri, menurutnya membantu kelancaran pembangunan.  Agus menerangkan, pengembangan angkutan trem akan dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama, ia merinci, pengembangan angkutan massal ini dimulai dari depo trem lama di Bumiharjo, Joyoboyo melewati Jalan Raya Darmo hingga ke utara sampai persimpangan Jalan Indrapura dan Jalan Rajawali.

Di sepanjang jalur tersebut, kata dia, akan dibangun titik-titik halte yang letaknya strategis dengan pusat kegiatan masyarakat.

Selanjutnya, pada tahap kedua, menurut Agus, rencana pengembangan trem akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan, kata Agus, ada pula rencana cadangan yang melanjutkan pengembangan trem hingga Terminal Purabaya via frontage road Ahmad Yani sisi barat.

"Kalau rencana itu jadi terealisasi, warga dari Sidoarjo bisa memarkir kendaraan pribadinya di Terminal Purabaya. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan trem menuju pusat kota Surabaya. Dengan begitu, beban jalan akan kendaraan pribadi dapat tereduksi," ujarnya, Kamis (18/9).

Ia menambahkan, rencana pembangunan transportasi publik berupa trem maupun monorel di Surabaya sudah sejalan dengan program pemerintah pusat yang tertuang dalam Rencana  Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dalam RPJMN itu, lanjut Agus, dijelaskan bahwa target penyelesaian masalah tansportasi perkotaan diprogramkan dengan pembangunan kereta api perkotaan berbasis rel dengan panjang jalur 1998 kilometer secara nasional.

"Nah, Surabaya kota yang siap merealisasikan program pemerintah pusat itu karena kajian sudah dilakukan secara matang," ungkap alumnus ITS ini.

Moda transportasi trem sebenarnya sudah tidak asing lagi di Kota Surabaya. Sekitar tahun 1920 sampai 1960-an, Surabaya memiliki moda transportasi tersebut, berupa trem uap dan trem listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement