REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bank Dunia Perwakilan Indonesia, Rodrigo A Chaves menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (17/9). Dalam pertemuan tersebut Bank Dunia menawarkan pinjaman dana hingga 12 miliar dolar AS (Rp 173 triliun).
Chaves menjelaskan, dana bantuan tersebut diberikan untuk membantu Indonesia menjalankan program pembangunan. "Bank Dunia memberikan dukungan finansial Indonesia sebesar 12 miliar dolar AS untuk empat tahun," kata Rodrigo A Chaves di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/9).
Menurut dia, bunga dana pinjaman tergolong sangat rendah, yakni 0,93 persen selama 18 tahun. Bank Dunia memberikan bantuan finansial guna mendukung program rancangan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).
Chaves melanjutkan, dana pinjaman tersebut akan diberikan ke sejumlah sektor seperti infrastruktur, sanitasi air, energi, serta sektor lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
"Kami rasa ini merupakan kesempatan baik bagi Indonesia untuk berkembang, untuk berinvestasi, membantu orang-orang melalui dukungan finansial kepada pemerintah," kata dia.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dalam kondisi perekonomian yang melemah, Indonesia membutuhkan pinjaman dana yang lebih murah.
"Itu kan kita bayar kemudian refinancing lagi. Kita jangan lupa beberapa tahun terakhir utang kita itu menurun, dan tentu krisis begini kita butuh juga dana-dana yang lebih murah," jelas Kalla. Kalla menerangkan, dalam pertemuannya, keduanya membahas keberlanjutkan program pembangunan nasional seperti infrastruktur, transmisi dan lain-lain.