Kamis 17 Sep 2015 15:08 WIB

BMKG Uji Coba Sirine Tsunami di Aceh

BMKG
BMKG

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh melakukan uji coba dua unit peralatan sirine tsunami atau "Tsunami Early Warning System" (TEWS).

"Ini merupakan uji coba peralatan Tsunami Early Warning System yang baru selesai dipasang untuk memastikan alat ini berfungsi dengan baik setelah kita terima dan dikerjakan pemasangannya oleh kontraktor," kata Kepala BMKG Meulaboh-Nagan Raya Edi Darlupti di Meulaboh, Kamis.

Peralatan sirine tsunami tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat ditempatkan di Kabupaten Aceh Barat pada dua titik yakni di kawasan Gampong (desa) Peunaga Paya, Kecamatan Mereubo, kemudian satu titik lagi di Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan di dekat Masjid Baitul Makmur Meulaboh.

Edi Darlupti menyampaikan, cara kerja peralatan sirine tsunami tersebut secara manual dengan menekan tombol, setelah BMKG menginformasikan terjadinya potensi tsunami akibat gempa dengan skala tertentu.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) peralatan TEWS ini disepakati pada kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Aceh Barat, pihak tersebut yang membunyikan sirine setelah dikeluarga status waspada tsunami.

"Apabila saat ada potensi tsunami di Pusdalops terlambat menekan dan membunyikan sirine ini maka dapat dibunyikan juga langsung oleh BMKG pusat, selain di Aceh Barat TEWS ini bisa dikendalikan melalui jarak jauh," imbuhnya.

Lebih lanjut dijelaskan, sirine tsunami dipasang di kawasan itu masing-masing memiliki radius lengkingan suara 2 kilometer, untuk menjangkau dua kecamatan pesisir, alat tersebut sudah dinyatakan memadai.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat Saiful AB menambahkan, penempatan dua unit TEWS di kawasan itu belum maksimal, karena dari uji coba yang pertama hanya satu unit yang dapat mengeluarkan bunyi.

"Baru satu yang sudah berbunyi dan satunya lagi di dekat Masjid Agung masih membutuhkan peralatan secara teknis oleh pihak terkait, setelah ini terpasang dan berbunyi barulah dilakukan serah terima kepada daerah," katanya.

Dia menjelaskan, Aceh Barat yang memiliki 12 kecamatan yang berada dikawasan pesisir barat selatan Aceh membutuhkan lebih dari dua unit TEWS untuk penangganan maksimal pengurangan resiko bencana gempa berpotensi tsunami.

Meskipun demikian dengan telah adanya dua unit tersebut juga akan sangat membantu dalam upaya pengurangan resiko bencana, terutama bagi masyarakat kota Meulaboh di Kecamatan Johan Pahlawan dan Kecamatan Meureubo.

"Mengenai alat peraga dan jalur evakuasi masyarakat sudah tersedia dan telah ada SK bupati dalam prosedur tetap (protap) kemudian Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam upaya pengurangan resiko bencana," katanya menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement