Kamis 17 Sep 2015 13:55 WIB

Jokowi: Kita Siap Bantu Bebaskan WNI yang Disandera

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan mengerahkan segala upaya untuk membebaskan dua WNI yang disandera orang tak dikenal di Papua Nugini. Untuk memudahkan proses pembebasan, Presiden akan meminta bantuan langsung pada Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill.

"Mungkin nanti sore saya telepon PM O'Neill," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (17/9).

Presiden menyatakan, pada prinsipnya pemerintah siap membantu upaya pembebasan dua WNI yang disandera tersebut. Pasukan yang bakal ditugaskan untuk melakukan pembebasan juga sudah siap. Namun, karena penyanderaan terjadi di luar wilayah Indonesia, pemerintah harus mendapat persetujuan dari negara yang bersangkutan.

"Intinya kita siap membantu dalam pembebasan sandera itu. Tapi, sekali lagi ini atas izin dari Papua Nugini. Kalau tidak ada izin, kita tidak bisa," kata Jokowi.

Dua WNI bernama Sudirman (28) dan Badar (20) disandera oleh orang tak dikenal di Papua Nugini sejak Rabu (9/9). Kedua WNI tersebut merupakan penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua Nugini.

Kedua korban penyanderaan saat ini ditawan di Kampung Skouwtiau, salah satu kampung di perbatasan RI-Papua Nugini. Selain menyandera Sudirman dan Badar, kelompok bersenjata itu juga menembak warga sipil lainnya, yakni Kuba.

Berdasarkan informasi dari angkatan bersenjata Papua Nugini, kedua WNI yang disandera itu dalam kondisi baik. Saat ini, proses pembebasan masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement