REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo kembali menegaskan agar seluruh pihak jangan ragu-ragu mengambil tindakan hukum bagi pembakar hutan. Jokowi menekankan penegakan hukum harus betul-betul ditegakkan.
"Siapa yang bersalah dan menjadi tersangka harus diambil tindakan tegas. Jangan ragu-ragu. Jangan sampai terulang kembali tahun depan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/9).
Menurut dia, seharusnya kita malu pada hal-hal yang sebenarnya bisa dicegah dengan mudah misalnya melalui semua upaya dari potensi yang ada. Jokowi memerintahkan agar perusahaan yang membakar lahan dan hutan dicabut saja ijinnya. Tim kesehatan pun harus turun ke lapangan melayani masyarakat yang menderita akibat asap.
"Semua yang sudah direncanakan harus agar dijalankan. Target yang ditetapkan harus berhasil. Water bombing harus tepat sasaran," ucapnya.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei melaporkan kondisi terkini bahwa jumlah hotspot dan jarak pandang mulai membaik dengan adanya upaya pemadaman dan hujan. Upaya pemadaman diintensifkan melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, dan sosialisasi.
Kapolri Jendral Badrodin Haiti menyampaikan ada tambahan 600 personel Polri dan 68 penyidik. Sebanyak 168 kasus ditangani, ada 140 tersangka dengan tujuh korporasi sudah tersangka dan 27 korporasi tahap penyelidikan. Jumlah ini masih dapat bertambah. Diharapkan proses penyidikan berjalan lancar.