REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengungkapkan jumlah penderita Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) terus meningkat. Bahkan, korban terpapar kabut asap kebakaran lahan dan hutan dalam sepekan mencapai 2.000 jiwa. Secara keseluruhan total penderita ISPA di Pekanbaru selama terpapar kabut asap sudah mencapai 4.700 orang lebih.
"Terhimpun dari 20 puskesmas," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Helda S Munir di Pekanbaru, Rabu (16/9).
Helda mengaku peningkatan itu merupakan hal yang luar biasa dan diyakini angka penderita ISPA sebenarnya jauh lebih besar lagi jika diakumulasikan dengan pasien yang berobat secara mandiri ke Rumah Sakit (RS) pemerintah maupun swasta serta klinik dan praktek dokter. "Ini jelas dampak dari kabut asap dan memburuknya kualitas udara tiga pekan terakhir," sebut Helda.
Selain ISPA, kabut asap telah berdampak juga pada penyakit lain seperti diare, iritasi kulit, iritasi mata dan pneumonia. "Ini penyakit ikutan ketika kualitas udara semakin buruk," tuturnya.
Helda membandingkan dengan hari normal tanpa asap, penyakit-penyakit tersebut jarang muncul sedangkan untuk ISPA tergantung musim penghujan, itupun jumlahnya hanya puluhan pasien perminggu. Helda menilai penderita ISPA yang terjangkit sudah merupakan kejadian luar biasa sehingga membutuhkan penangan yang darurat.