REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, akan menambah alat utama sistem senjata (alutsista) baru berupa penangkis udara yang dipasang di "runway" di setiap Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara.
"Setiap 'runway' Lanud harus ada alat penangkis udara. Ini sangat penting. Kalau tidak ada penangkis udara, akan bahaya karena bisa di bom negara lain," kata Menhan saat pesawat Hawk 100/200 di Skuadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (15/9).
Pembelian penangkis udara sudah masuk dalam rencana strategis (renstra) pada 2015 ini. Selain membeli alat penangkis udara, Kementerian Pertahanan juga berencana akan memperpanjang 'runway' Lanud Supadio dan memperluas parkir atau 'appron' pesawat di Lanud tersebut. Namun, tidak akan menambah pesawat tempur yang sudah ada.
"Di Lanud ini sudah ada 18 unit pesawat tempur Hawk 100/200. Ini lebih dari satu skuadron dan lebih dari cukup untuk pengamanan udara NKRI. Ini sudah baik, tinggal peluru kendalinya saja yang perlu diperbaharui," kata Ryamizard.
Tak hanya membeli alat penangkis udara, Kemhan juga akan akan membangun 1.000 rumah dinas bagi personel TNI AU yang bertugas di Lanud Supadio, Pontianak dari total kebutuhan 1.841 unit rumah dinas.
"Paling tidak, 1.000 rumah dululah yang kita bangun dari kebutuhan 1.841 unit," katanya.
Saat ini, kata dia, baru 471 rumah dari total kebutuhan rumah untuk prajurit TNI Angkatan Udara.