REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meskipun kondisi ekonomi sedang melambat, namun Singapura berkomitmen mendorong investasinya di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Selama ini, Singapura sudah berinvestasi di Jabar dalam sektor pariwisata dan manfaktur.
Menurut Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Jabar sebagai provinsi penting. Karena, sebagian besar investasi dari negaranya berada di provinsi ini dengan nilai lebih dari 1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 1,7 triliun.
Anil mengakui, realisasi invetasi tahun ini dari negaranya mengalami sedikit perlambatan. "Saya kira wajar karena semuanya juga mengalami slow down ekonomi," ujar Anil kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (15/9).
Meski melambat, kata dia, pengusaha Singapura sedang menunggu dan mencari kesempatan baru dalam berinvestasi. Selama ini, investasi mereka tertanam di pariwisata dan manufaktur. Setelah ini, Ia yakin ini akan berkembang lagi.
"Hanya kami sekarang masih harus melewati situasi yang ada. Setelah ini, saya yakin ini akan berkembang lagi," katanya.
Sementara menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Ia telah melakukan pembicaraan dengan Dubes Singapura Anil Kumar terkait peluang kerja sama dalam menghadapi krisis ekonomi global. Seperti, di bidang pariwisata dan infrastruktur.
Meski terjadi perlambatan, Deddy optimistis peluang bagi Singapura dalam berinvestasi di Jabar masih sangat terbuka. "Meski terjadi perlambatan yang membuat investasi Singapura hanya Rp1,7 triliun (realisasi semester I-2015), tapi itu sudah lumayan," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengajak Singapura untuk berinvestasi di pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Pemprov siap melakukan persentasi dihadapan para pengusaha dari negeri Singa tersebut.
"Kami siap persentasi masterplan BIJB, mereka tinggal datang saja," katanya.
Menurut Deddy, keterlibatan Singapura dalam proyek BIJB akan sangat bermanfaat. Mengingat, negara tersebut dikenal punya moda transportasi yang sudah modern. "Mereka (Singapura, red) bisa masuk di Joint Venture BIJB," katanya.
Pemprov Jabar, kata dia, berusaha meyakinkan Singapura dengan mengatakan bahwa BIJB juga mendapat ketertarikan dari negara lain seperti dari Cina, Korea dan Turki.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menjamin investasi yang ditanam Singapura akan terus berkembang. Karena, Jabar punya segudang potensi. Yakni, mulai dari jumlah penduduk yang besar, kekayaan sumber daya alam yang melimpah, serta sebagai provinsi perlintasan.
"Pasti menguntungkan karena Jabar sangat strategis," katanya. Proyek BIJB, kata dia, akan segera groundbreaking Oktober untuk pembangunan sisi daratnya. Belum lagi, nanti akan dibangun tol Cisumdawu, lalu aerocity nya.
"Silakan mau masuk dimana. Termasuk juga di BIJB nya bisa masuk di joint venture-nya. Kita tau lah Singapura kalau transportasinya baik itu laut, udara, maupun darat udah canggih lah," katanya.